Di awal milenium ini, Raskin membuat antarmuka komputer terbaru berdasarkan riset dan upayanya selama 30 tahun, ia sebut sebagai The Humane Environment, THE. Pada 1 Januari 2005, Jef menamainya Archy. Konsep Archy menggunakan perintah-perintah sederhana untuk operasi-operasi biasa dalam pemrosesan kata (word processing) dan e-mail, namun berbeda dengan yang ada sekarang. Inilah penjelmaan dari konsep humane interface, sebagaimana ia tulis dalam bukunya.
Ketertarikan Raskin tidak sebatas pada komputer, dia juga mencintai musik, terkenal sebagai pakar aerodinamik pesawat miniatur bahkan pernah mendirikan perusahaan yang merancang dan menjual pesawat miniatur yang dikendalikan radio.
Jef meninggal dengan damai di rumahnya di Kalifornia pada 26 Februari 2005 dikelilingi istri dan anak-anak yang mencintainya. Dia didiagnosa menderita kanker pankreas yang menggerogotinya sejak Desember 2004. (Dede Suhaya/dari berbagai sumber)***
Foto: Wikimedia
18 Juli 2008
Baterai dari Air Kencing
STOP buang air kecil ke toilet! Para ilmuwan di Singapura kini telah mengembangkan sebuah baterai yang dijalankan dengan air kencing manusia. Urin anda suatu saat mungkin sangat berharga untuk dijadikan energi alternatif atau menjadi komoditi ekspor yang potensial ke negeri tetangga itu.
Para peneliti di Institute of Bioengineering and Nanotechnology, Singapura berhasil menciptakan baterai seukuran kartu kredit sebagai sumber tenaga sekali pakai untuk menjalankan kit uji medis.
Telah lama para ilmuwan di seluruh dunia berlomba membuat biochips diagnostik yang lebih kecil, lebih efisien, dan lebih murah untuk uji penyakit. Mereka belum berhasil menemukan sumber tenaga sekecil dan semurah mungkin untuk dibuat masal. Hingga kini, baterai-baterai seperti itu masih belum ditemukan. Penemuan air kencing sebagai baterai menjadi harapan baru bagi ilmuwan medis.
Sampel urin biasanya digunakan dalam tes penyakit seperti diabetes, ginjal dan mengetahui kehamilan seseorang. Menurut institusi ini, baterai yang mereka buat sangat ideal sebagai catu daya kit diagnostik di laboratorium medis.
Kit-kit uji diagnostik biasanya menganalisis komposisi kimia dari air kencing manusia untuk mendeteksi suatu penyakit. Ki Bang Lee dan kolega-koleganya merealisasikan bahwa zat yang diujinya itu sendiri (urin), sekaligus menjadi tenaga untuk mengujinya.
"Untuk mengatasi masalah tersebut, kami telah merancang sebuah baterai sekali pakai pada sebuah chip, yang diaktifkan oleh cairan biologi (biofluid) dalam hal ini air kencing," tulis Lee dalam sebuah e-mail kepada National Geographic News.
Tim peneliti memaparkan hasil temuan baterai tersebut dalam jurnal Micromechanics and Microengineering.
Daniel Kammen, direktur Renewable and Appropriate Energy Laboratory di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat mengonmentari terobosan Lee dkk. Menurutnya, teknologi ini merupakan inovasi yang perlu disambut hangat di saat meningkatnya harga energi.
"Kesampingkan semua senda gurau [tentang] urin, apa yang kita perlukan adalah baterai-baterai berbiaya rendah," jelasnya. "Kelebihan lain dari temuan ini adalah fakta bahwa secara mendasar ini sebuah baterai biodegradable (mudah terurai secara alamiah)."
Bagaimana cara membuat baterai berbahan air kencing ini?
Untuk membuat baterai unik ini, Lee dan koleganya cukup mencelupkan selembar kertas ke dalam larutan tembaga klorida kemudian diselipkan di antara lembaran magnesium dan tembaga. Susunan ini kemudian dilaminating di antara dua lembar plastik transparan.
Ketika tetesan urin ditambahkan ke dalam kertas tersebut lewat celah pada plastik, sebuah reaksi kimia akan berlangsung yang hasil akhirnya berupa aliran listrik. Dari uraian Lee ini sepertinya cukup simpel dan tidak terlalu rumit membuatnya, prinsipnya mirip baterai accu.
Prototipe baterai buatan Lee mampu membangkitkan tegangan listrik sekitar 1,5 volt, sama dengan baterai AA standar yang banyak di pasaran, baterai ini akan habis dalam waktu sekitar 90 menit setelah itu dibuang. Para peneliti mengatakan daya, tegangan, dan umur baterai ini dapat ditingkatkan dengan mengatur geometri dan bahan yang digunakan.
Lee sebenarnya bukan orang pertama yang membuat baterai dari air kencing. Pada tahun 1993, sebuah baterai urin telah didemonstrasikan oleh Nelson E. Camus dan Edgardo Aguayo pada eksibisi di Los Angeles, AS. Walaupun kemampuannya hanya cukup untuk menyalakan sebuah lampu kecil, mereka mengklaim bila air kencing ini dioplos dengan lithium dan tanah bukan tidak mungkin dapat menjalankan semua alat-alat listrik di rumah-rumah.
Secara kimiawi, menurut Kammen dari UC Berkeley, air kencing mengandung banyak ion (atom-atom bermuatan listrik), yang memungkinkan timbulnya listrik hasil reaksi kimia yang terjadi dalam baterai air kencing. Cairan tubuh lainnya, seperti air mata, darah dan semen, juga dengan mudah bisa mengaktifkan baterai tersebut.
"Sekantung kecil urin memang bisa membangkitkan senyum," kata Kammen. "Namun sesungguhnya urin hanyalah contoh yang baik dari berbagai variasi senyawa yang bisa melakukan hal ini." Bahkan paket jus buah bekal anak-anak pun cocok untuk itu, tambahnya.
Energi Alternatif
Sementara alat-alat medis mampu menginspirasi terciptanya baterai urin, menurut Lee, ia pun dapat mengaktifkan banyak alat listrik dengan konsumsi tenaga rendah.
"Contohnya, kita dapat mengintegrasikan sebuah handphone kecil dan baterai ini pada sebuah kartu plastik. Sistem ini dalam keadaan darurat dapat diaktifkan oleh cairan-cairan tubuh, seperti air ludah," ungkap Lee yang proyeknya didanai pemerintah Singapura.
Senada dengan Lee. Menurut Kammen, teknologi ini bahkan bisa diaplikasikan pada komputer laptop, pemutar mp3, televisi, dan mobil. Baterai-baterai yang ditenagai cairan tubuh bisa melakukan hal apapun. "Masalahnya adalah bagaimana memperbanyaknya agar menghasilkan lebih banyak tenaga," tambahnya.
Salah satu pendekatan sederhana adalah dengan membuat baterai-baterai besar. Metode lain adalah menggabungkan banyak sel baterai kecil secara seri, seperti cara kerja baterai dalam komputer laptop.
Kammen, yang mendapatkan dana Pemerintah AS untuk riset energi alternatif, mengatakan jumlah yang luas dari aplikasi untuk baterai-baterai tenaga biofluid yang murah dan efisien menggambarkan bernilainya suatu riset.
Dari sekarang coba kita bayangkan, suatu saat komputer, handphone, televisi, bahkan mobil bisa dijalankan dengan air kencing kita. Jadi jangan takut kehabisan bensin di perjalanan, anda tinggal kencing saja ke dalam tank bensin, mobil dijamin hidup lagi. (Dede Suhaya/Sumber: National Geographic News)***
Para peneliti di Institute of Bioengineering and Nanotechnology, Singapura berhasil menciptakan baterai seukuran kartu kredit sebagai sumber tenaga sekali pakai untuk menjalankan kit uji medis.
Telah lama para ilmuwan di seluruh dunia berlomba membuat biochips diagnostik yang lebih kecil, lebih efisien, dan lebih murah untuk uji penyakit. Mereka belum berhasil menemukan sumber tenaga sekecil dan semurah mungkin untuk dibuat masal. Hingga kini, baterai-baterai seperti itu masih belum ditemukan. Penemuan air kencing sebagai baterai menjadi harapan baru bagi ilmuwan medis.
Sampel urin biasanya digunakan dalam tes penyakit seperti diabetes, ginjal dan mengetahui kehamilan seseorang. Menurut institusi ini, baterai yang mereka buat sangat ideal sebagai catu daya kit diagnostik di laboratorium medis.
Kit-kit uji diagnostik biasanya menganalisis komposisi kimia dari air kencing manusia untuk mendeteksi suatu penyakit. Ki Bang Lee dan kolega-koleganya merealisasikan bahwa zat yang diujinya itu sendiri (urin), sekaligus menjadi tenaga untuk mengujinya.
"Untuk mengatasi masalah tersebut, kami telah merancang sebuah baterai sekali pakai pada sebuah chip, yang diaktifkan oleh cairan biologi (biofluid) dalam hal ini air kencing," tulis Lee dalam sebuah e-mail kepada National Geographic News.
Tim peneliti memaparkan hasil temuan baterai tersebut dalam jurnal Micromechanics and Microengineering.
Daniel Kammen, direktur Renewable and Appropriate Energy Laboratory di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat mengonmentari terobosan Lee dkk. Menurutnya, teknologi ini merupakan inovasi yang perlu disambut hangat di saat meningkatnya harga energi.
"Kesampingkan semua senda gurau [tentang] urin, apa yang kita perlukan adalah baterai-baterai berbiaya rendah," jelasnya. "Kelebihan lain dari temuan ini adalah fakta bahwa secara mendasar ini sebuah baterai biodegradable (mudah terurai secara alamiah)."
Bagaimana cara membuat baterai berbahan air kencing ini?
Untuk membuat baterai unik ini, Lee dan koleganya cukup mencelupkan selembar kertas ke dalam larutan tembaga klorida kemudian diselipkan di antara lembaran magnesium dan tembaga. Susunan ini kemudian dilaminating di antara dua lembar plastik transparan.
Ketika tetesan urin ditambahkan ke dalam kertas tersebut lewat celah pada plastik, sebuah reaksi kimia akan berlangsung yang hasil akhirnya berupa aliran listrik. Dari uraian Lee ini sepertinya cukup simpel dan tidak terlalu rumit membuatnya, prinsipnya mirip baterai accu.
Prototipe baterai buatan Lee mampu membangkitkan tegangan listrik sekitar 1,5 volt, sama dengan baterai AA standar yang banyak di pasaran, baterai ini akan habis dalam waktu sekitar 90 menit setelah itu dibuang. Para peneliti mengatakan daya, tegangan, dan umur baterai ini dapat ditingkatkan dengan mengatur geometri dan bahan yang digunakan.
Lee sebenarnya bukan orang pertama yang membuat baterai dari air kencing. Pada tahun 1993, sebuah baterai urin telah didemonstrasikan oleh Nelson E. Camus dan Edgardo Aguayo pada eksibisi di Los Angeles, AS. Walaupun kemampuannya hanya cukup untuk menyalakan sebuah lampu kecil, mereka mengklaim bila air kencing ini dioplos dengan lithium dan tanah bukan tidak mungkin dapat menjalankan semua alat-alat listrik di rumah-rumah.
Secara kimiawi, menurut Kammen dari UC Berkeley, air kencing mengandung banyak ion (atom-atom bermuatan listrik), yang memungkinkan timbulnya listrik hasil reaksi kimia yang terjadi dalam baterai air kencing. Cairan tubuh lainnya, seperti air mata, darah dan semen, juga dengan mudah bisa mengaktifkan baterai tersebut.
"Sekantung kecil urin memang bisa membangkitkan senyum," kata Kammen. "Namun sesungguhnya urin hanyalah contoh yang baik dari berbagai variasi senyawa yang bisa melakukan hal ini." Bahkan paket jus buah bekal anak-anak pun cocok untuk itu, tambahnya.
Energi Alternatif
Sementara alat-alat medis mampu menginspirasi terciptanya baterai urin, menurut Lee, ia pun dapat mengaktifkan banyak alat listrik dengan konsumsi tenaga rendah.
"Contohnya, kita dapat mengintegrasikan sebuah handphone kecil dan baterai ini pada sebuah kartu plastik. Sistem ini dalam keadaan darurat dapat diaktifkan oleh cairan-cairan tubuh, seperti air ludah," ungkap Lee yang proyeknya didanai pemerintah Singapura.
Senada dengan Lee. Menurut Kammen, teknologi ini bahkan bisa diaplikasikan pada komputer laptop, pemutar mp3, televisi, dan mobil. Baterai-baterai yang ditenagai cairan tubuh bisa melakukan hal apapun. "Masalahnya adalah bagaimana memperbanyaknya agar menghasilkan lebih banyak tenaga," tambahnya.
Salah satu pendekatan sederhana adalah dengan membuat baterai-baterai besar. Metode lain adalah menggabungkan banyak sel baterai kecil secara seri, seperti cara kerja baterai dalam komputer laptop.
Kammen, yang mendapatkan dana Pemerintah AS untuk riset energi alternatif, mengatakan jumlah yang luas dari aplikasi untuk baterai-baterai tenaga biofluid yang murah dan efisien menggambarkan bernilainya suatu riset.
Dari sekarang coba kita bayangkan, suatu saat komputer, handphone, televisi, bahkan mobil bisa dijalankan dengan air kencing kita. Jadi jangan takut kehabisan bensin di perjalanan, anda tinggal kencing saja ke dalam tank bensin, mobil dijamin hidup lagi. (Dede Suhaya/Sumber: National Geographic News)***
17 Juli 2008
Album Foto di Era Digital

Memang setelah era kamera digital melanda dunia, keperluan untuk membuat sebuah album foto, layaknya hasil jepretan dengan kamera berbasis film, sepertinya tidak pernah terpikirkan di benak kita, mungkin karena saking terpesonanya pada kehebatan sebuah kamera digital. Padahal album-album foto digital atau software untuk menampilkan foto digital di komputer sudah lama tersedia, tinggal pilih, mau beli atau gratisan?
Kalau rajin kita browsing di internet, anda bisa menemukan berbagai aplikasi untuk membuat album foto digital. Coba saja buka situs web www.download.com, kemudian ketik di kotak Search: "photo album digital". Tak lama kemudian akan tampil daftar dari aplikasi tersebut, disertai ukuran file, komentar pembuat, dan pendapat para pemakai. Aplikasi-aplikasi yang terdaftar itu bisa didownload dan sepenuhnya free to try alias "gratis untuk mencoba."
Sebagai contoh, hasil search Mitra Bisnis menghasilkan seratus lebih sofware album foto, di antaranya Picstore Digital Photo Album 1.0, Paint Shop Photo Album 5.0, AcsSoft Photo Album & Media Manager 7.0, Photo Album Studio 2.0, Photo Album 6.0.5, Virtual Album - Photo Album Software 3.0, Photo Album Deluxe 1.0, Instant Photo Album 1.2, Photo2Album 8.23, CyPics 3.6.1, DigiPhoto Gallery 2.51, PhotoFinish, dan Picasa. Yang terakhir ini cukup populer dan bisa di-download di mesin pencari Google (www.google.com).
Mendownload file Picasa tidak terlalu banyak memakan waktu, karena ukuran file-nya hanya 3,6 MB, begitu juga cara menginstallnya sangat mudah dan cepat. Begitu selesai diinstall kemudian launching, program ini akan langsung men-scan seluruh format foto yang ada di di dalam harddisk PC, dan serta merta menampilkannya untuk anda. Tampilannya cukup menarik berkesan lembut dengan tombol-tombol interface tiga dimensi, yang jelas dan user friendly.
Picasa dari Google ini bisa menampilkan banyak format foto, seperti JPEG, TIFF, BMP, GIF, PSD, PNG serta file-file video seperti AVI, MPG, ASF, WMV. Dan yang cukup menarik, Picasa bisa memperdengarkan lagu-lagu MP3 ketika fitur slideshow dijalankan.
Untuk mentransfer hasil jepretan kamera digital, software ini memiliki fitur Import dengan ikon sebuah kamera. Bila kamera digital sudah terpasang melalui kabel data ke USB komputer, anda tinggal mengklik tombol ini, seketika foto-foto dari kamera "mengalir" bak ditumpahkan. Melalui fitur ini juga, foto-foto yang jelek atau yang dobel bisa dibuang, agar tak menjejali ruang harddisk.
Setelah foto-foto ditransfer, selanjutnya bisa dikumpulkan dalam kategori folder atau album tertentu. Urutan tampilan di monitor bisa berdasarkan waktu, pengubahan baru, atau berdasarkan abjad. Selain itu, bila hasil jepretan anda kurang berkenan di hati, bisa diperbaiki lewat fasilitas Edit Picture.
Seperti kebanyakan aplikasi-aplikasi pengolahan foto, Picasa juga dilengkapi fitur untuk mencetak foto, mengirimkan foto lewat e-mail, mengekspor ke folder lain, atau sebagai order untuk dicetak secara online agar hasil cetakannya sekualitas foto lab. Sayangnya, aplikasi secantik ini tidak menyertakan fitur untuk merekam (burn) foto-foto ke media CD, VCD atau DVD. Padahal fitur ini sangat penting pada software album foto, agar momen-momen menarik yang kita potret bisa dinikmati seluruh keluarga atau handai taulan, lewat monitor TV.
Tapi jangan berkecil hati, aplikasi free lainnya memiliki fasilitas seperti ini, silakan download Photo Album 6.0.5, Instant Photo Album 1.2, atau Picture To TV. Dan jangan lupa PC anda harus sudah dilengkapi alat ìpembakarnyaî yaitu CD-RW, atau DVD-RW, dan sediakan juga CD kosongnya.
Akhirnya, Irma terlihat melenggang keluar dari sebuah pusat elektronik terkemuka di Kota Bandung, sambil menenteng sebuah kamera digital mungil nan funky, wajahnya sumringah membayangkan liburan hari raya Idul Fitri tahun ini, bisa sedikit menyombongkan diri dengan sebuah alat canggih, karena di kampungnya baru dia satu-satunya yang punya. (Dede Suhaya)***
16 Juli 2008
Listrik Tenaga Angin, "Menangkap Angin Menuai Listrik"

Angin, tidak seperti bahan-bakar lain (batu bara, gas, minyak dan nuklir), keberadaannya melimpah di alam sepanjang matahari tetap bersinar. Ia tidak memerlukan penambangan, pemeliharaan, penyimpanan atau pengangkutan, tidak perlu juga dibakar di atmosfer seperti bahan bakar tradisional.
Energi angin merupakan energi terbarukan (renewable) dan bebas polusi, energi yang dihasilkan oleh angin tidak mengeluarkan zat-zat pencemar. Dengan bantuan turbin, energi gerak angin bisa diubah menjagi tenaga mekanis. Tenaga mekanis ini dapat digunakan untuk tujuan-tujuan khusus (seperti menggiling biji-bijian atau memompa air) atau suatu generator untuk mengubah tenaga mekanis ini menjadi listrik.
Kalau anda rajin menyimak informasi mengenai energi di dunia, anda akan terkejut bila energi angin yang ditinggalkan pasca Perang Dunia II, saat ini mulai populer lagi. Di Eropa selain Belanda sebagai negerinya Kincir Angin, Inggris sudah mulai menyemai proyek energi anginnya. Amerika Serikat sudah lama memulainya, menyusul Kanada.
Jangan jauh-jauh, tengok tetangga kita Filipina yang telah membangun kurang lebih 15 turbin angin dengan kapasitas 25 megawat untuk memasok listrik bagi 19 juta rumah tangga. Sebagai langkah penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperbaiki kualitas udara di Filipina.
Dengan proyek ini, seperti ditulis situs www.bbc.co.uk, Filipina akan menjadi produsen tenaga angin terbesar di Asia Tenggara. Tidak sampai di situ, negara ini berencana membuat pembangkit tenaga angin yang lebih besar dari yang telah ada di Korea Selatan, India dan China.
Dalam sepuluh tahun ke depan, seperti prediksi Dana Dunia bagi Alam (WWF), Filipina dapat berhemat hampir 3 miliar dolar jika menghentikan impor bahan bakarnya dan menggunakan energi alamiah.
Bagaimana dengan Indonesia yang masih mendambakan harga BBM yang murah ini?
Menurut data yang dilansir dari situs energi.lipi.go.id, proyek pembangunan kincir angin pernah dirintis oleh Yayasan Heritage Bogor (YHB) untuk pemasangan 1.000 buah kincir angin pompa air "Egra" (energi gratis) sepanjang jalur pantura dari Anyer sampai Panarukan.
Menurut pendiri YHB, Hasan Hambali, bila kincir angin pompa air ini dipadukan dengan kincir angin pembangkit listrik buatannya (Energi Gratis Pembangkit Listrik), maka sepanjang jalur pantura itu bisa menikmati listrik tanpa harus membayar pada PLN.
Menurutnya, prinsip kerja Egra listrik ini adalah energi angin yang dikonversikan ke dalam putaran kincir angin melalui baling-balingnya. Daya yang diserap dalam bentuk putaran baling-baling itu berbanding pangkat tiga dengan kecepatan angin yang melewatinya.
"Kecepatan angin minimum untuk menggerakkan Egra sekitar 15 km per jam. Putaran baling-baling selanjutnya ditransmisikan ke sistem roda gigi untuk memutar generator listrik. Energi listrik yang dihasilkan kemudian dihubungkan dengan aki agar kelebihan energi listrik yang dihasilkan dapat disimpan," kata Hasan.
Untuk beban listrik rumah tangga AC 220 V, menurut Hasan, diperlukan inverter sederhana yang murah untuk mengkonversikan tegangan DC aki menjadi tegangan AC 220 Volt. Saat ini kemampuan Egra listrik yang sedang kami coba sudah mampu memenuhi kebutuhan listrik kontinyu sekitar 1.000 watt untuk keberadaan angin lebih dari 10 jam per hari. (Dede Suhaya/dari berbagai sumber)***
Cara Kerja Turbin Angin
BAGAIMANA turbin-turbin angin bisa membuat listrik, adalah sesuatu yang cukup sederhana, turbin angin bekerja berlawanan dengan kipas angin. Kipas angin menggunakan listrik untuk membuat angin, sebaliknya turbin angin menggunakan angin untuk membuat listrik. Angin memutar baling-baling, lalu memutar batang yang berhubungan dengan generator pembuat listrik. Listrik yang dihasilkan kemudian dikirimkan dan didistribusikan ke rumah-rumah, pusat bisnis, sekolah, dan lain-lain.
Turbin-turbin angin modern terbagi menjadi dua kelompok dasar; jenis sumbu horisontal, dan sumbu vertikal. Turbin sumbu horisontal inilah yang banyak dipakai saat ini. Ciri khasnya memiliki dua atau tiga bilah baling-baling, yang dihadapkan ke arah datangnya angin.
Apa saja yang diperlukan untuk menuai listrik dari angin ini?
Pertama-tama adalah bangunan menara atau tower. Menara ini biasanya dibuat dari pipa baja atau kisi-kisi baja. Karena kecepatan angin meningkat dengan bertambahnya ketinggian, maka menara-menara ini dibuat tinggi agar dapat menangkap lebih banyak energi dan membangkitkan lebih banyak listrik.
Di atas menara ini kemudian dipasang nacelle, semacam rumah/dudukan yang di dalamnya berisi komponen-komponen penting seperti generator, gear box, batang penerus putaran, pengendali, dsb.
Bagian terpenting dari pembangkit listrik tenaga angin adalah baling-baling dan rotor. Kebanyakan turbin memiliki dua atau tiga keping baling-baling. Bila angin bertiup, baling-baling inilah yang "terangkat" dan berotasi untuk memutar poros. Baling-baling dan poros bersama-sama disebut rotor.
Gear box, merupakan sistem roda gigi yang menghubungkan batang kecepatan rendah ke batang kecepatan tinggi untuk meningkatkan kecepatan rotasi dari sekitar 30 - 60 rotasi per menit (rpm) hingga sekitar 1.200 - 1.500 rpm, kecepatan rotasi ini diperlukan oleh sebagian besar generator untuk memproduksi listrik. Beberapa insinyur kini mengembangkan generator-generator putaran langsung (direct-drive) yang beroperasi pada kecepatan putaran lebih rendah dan tidak memerlukan gear box.
Pengendali (controller), berfungsi menghidupkan mesin pada kecepatan angin sekitar 8 - 16 mil per jam (mph) dan menghentikannya pada kecepatan sekitar 65 mph. Lebih dari 65 mph generatornya bisa kelebihan panas.
Generator, sebagai pembangkit listrik biasanya generator induksi off-the-shelf yang menghasilkan 60-cycle listrik bolak-balik (AC).
Peralatan tambahan lainnya adalah anemometer, untuk mengukur kecepatan angin dan mengirimkan datanya ke pengendali. Rem, untuk menghentikan rotor dalam keadaan darurat.
Kapasitas turbin skala besar biasanya berkisar dari 50 kW hingga beberapa megawatt. Turbin-turbin besar biasanya dikelompokkan bersama dalam "perladangan angin", yang menyediakan energi besar untuk jaringan listrik.
Turbin-turbin kecil tunggal, di bawah 50 kW, biasanya digunakan untuk rumah-rumah, telekomunikasi, atau pompa air. Turbin kecil kadangkala digunakan dengan generator-generator diesel, baterai, dan sistem fotovoltaik. Sistem ini disebut sistem angin hibrid dan khusus digunakan di tempat terpencil, tanpa jaringan listrik. (DS/sumber: www.eere.energy.gov )***
13 Juli 2008
Legenda Anggur di Bordeaux

Vitis vinifera ini tumbuh baik mulai dari iklim sedang hingga daerah tropis, tetapi kebanyakan anggur ditanam di area dengan iklim sedang. Budidaya dengan konsentrasi tinggi ada di Eropa, namun juga sukses dikebunkan di Australia, Afrika Selatan, Amerika Selatan dan, Kalifornia (AS).
Prancis memiliki ribuan kebun anggur dengan kualitas terbaik di dunia. Ada sekitar 362 'appellation' atau jenis wine Prancis di sana. Setiap appellation bisa mencakup ratusan kebun anggur. Kebun anggur terluas terbentang di sekitar Bordeaux dengan anggur terkenalnya, Cabernet Sauvignon selain juga di kawasan Burgundy, Rhone, dan Champagne. Namun dalam hal metode viticulture Kalifornia-lah yang paling maju di dunia. Produksinya terus meningkat, menyaingi anggur klasik dari Eropa.
Dari dulu Bordeaux menjadi legendanya anggur, bisa dikatakan fanatik. Ada 13.000 petani anggur di Bordeaux, kebanyakan anggur yang tumbuh di sana khusus untuk membuat minuman anggur atau wine. Yang terkenal di antaranya Cabernet Sauvignon (anggur “bangsawan”) dan Cabernet Franc, juga Merlot. Merlot paling banyak ditanam di Bordeaux, dalam 120.000 hektar kebun anggur (vineyard) 50% adalah jenis Merlot.
Merlot adalah anggur yang rapuh, sensitif terhadap kekeringan. Merlot memperkaya warna wine, ia lembut dan cepat matang. Dengan aroma kismis dan blackberry.
Di musim semi dan musim panas, para petani memberi naungan pada tanaman anggur. Mereka menjaga daun-daun kecil dan tidak rimbun memungkinkan cahaya matahari mencapai buah anggur, selain memudahkan mengontrol hama dan penyakit tanaman seperti phylloxera.
Ketika musim panen tiba. Mereka biasanya melakukan dengan tangan, walaupun saat ini kebanyakan kebun anggur di sana menggunakan mesin-mesin untuk panen.
Kualitas yang rendah dari tanah di sekitar kota Bordeaux malahan menjadi faktor terkenalnya wine di sana. Selain iklim, usia wine dan metode pemanenan pun menentukan. Tapi yang paling menentukan adalah kualitas anggurnya. Lamanya paparan sinar matahari, awan, hujan, angin dan kelembaban juga berpengaruh pada anggur.
Tak ada aturan yang pasti, setiap faktor pada kebun anggur harus hadir pada saat yang baik. Jika hujan terlalu dini atau telat, misalnya, kualitas anggur akan berkurang. Petani di sana tahu betul, tidak mungkin memproduksi wine kualitas baik dari anggur yang jelek, tetapi mungkin membuat wine jelek dari anggur kualitas baik.
Misteri anggur Bordeaux, kini menjadi ladang bisnis menggiurkan, banyak biro perjalanan atau organisasi di sana menawarkan wisata anggur ke sana. Para wisatawan akan dibawa ke Chateaux (pabrik pembuatan dan penyimpanan wine), misalnya ke Medoc yang terkenal sebagai chateaux penghasil wine di dunia. Selain “grape walk” memetik anggur segar, mereka juga dibawa ke ruang penyimpanan tong anggur dan ke ruang mencicipi rasa anggur. Mereka akan menjelaskan bagaimana anggur dipanen, bagaimana menyimpan anggur dan bagaimana cara membotol wine. Tak terlewatkan untuk mencicipi minuman anggur berumur tahunan.
Selain secara tradisional, kini para pekebun di sana sadar betul bahwa "great wines need great technology". Untuk meningkatkan produksi, efisiensi serta menjaga mutu, berbagai inovasi pun mereka diterapkan, misalnya dalam penanaman bibit mereka telah menggunakan mesin yang dikendalikan satelit, metode GPS ini terbukti menyederhanakan pekerjaan penanaman, selain itu juga dilakukan mekanisasi dalam panen raya. Dengan cara mekanis keuntungan semakin meningkat, bisa mengatur waktu panen, pemasakan buah, dan meningkatkan kualitas buah dan secara akurat dapat memperkirakan hasil.
Anggur adalah tanaman dengan berbagai kegunaan. Selain buahnya difermentasi menjadi wine dan brandy, juga dimakan segar. Buah ini bisa dikeringkan menjadi raisin. Ada juga jus nonfermentasi, anggur kalengan, jam dan jeli anggur. Bahkan untuk menanggulangi menurunnya penjualan, overproduksi dan kompetisi di luar negeri, mereka membuatnya sebagai bahan bakar.
Para motoris di Prancis membuat bahan bakar dari anggur sebagai outlet baru untuk menanggulangi menurunnya penjualan, overproduksi dan kompetisi dengan luar negeri.
Dengan produksi sebanyak 5,8 miliar liter (2004), Prancis menjadi penghasil wine terbesar di dunia. Praktis 200.000 ton etanol per tahun dihasilkan negeri ini. Tak ayal terjadi surplus 400 juta liter per tahun, artinya 40 juta liter alkohol berpotensi digunakan sebagai biofuel. (Dede Suhaya/dari berbagai sumber)***
11 Juli 2008
Spirulina, "Superfood" Berprotein Tinggi

Bagaimana mengatasi kemiskinan, kekurangan makan dan kekurangan gizi merupakan problem yang cukup komplek, berbagai aspek perlu dilibatkan untuk mengatasinya. Rubrik Tekno kali ini tidak bermaksud membahas cara mengatasi kemiskinan. Di sini hanya akan membahas aspek kecil saja, yakni pangan yang berasal dari alam, yang sebenarnya melimpah di negara ini.
Pada kesempatan kali ini akan dibahas secara singkat mengenai sebuah komoditi "mungil" namun manfaatnya sangat besar, yaitu ganggang Spirulina. Selain berpotensi sebagai bahan pangan alami yang bermutu tinggi, spirulina juga memberikan harapan bagi keperluan lain, apalagi kesempatan bisnisnya yang menggiurkan. Yang nyata dan sudah dikembangkan dari spirulina adalah sebagai zat pewarna, industri farmasi dan pakan ikan.
Saat ini, budidaya plankton spirulina menjadi fenomena di seluruh dunia karena kualitas nutrisinya yang luar biasa. Spirulina merupakan sumber alamiah tunggal, "superfood" yang menyediakan dalam jumlah besar protein bagi manusia. Spirulina mengandung 71% protein. Protein yang terkandung dalam spirulina tiga kali dari kacang kedelai, lima kali daging, dan kualitas protein di antara yang terbaik.
Kalangan industri mancanegara telah lama mengembangkan ganggang renik ini. Jepang, Amerika Serikat, negara-negara Eropa, Thailand, India, dan Vietnam adalah sebagian dari negara-negara yang mengandalkan produk ganggang ini. Bahkan produknya sudah lama masuk pasaran Indonesia.
Iklim tropis di Indonesia sangat cocok untuk pembudidayaan ganggang spirulina. Teknologinya pun relatif sederhana namun prospeknya cukup cerah. Bahkan ganggang ini bisa menjadi ladang baru komoditi ekspor non-migas. Kini beberapa contoh produk ganggang spirulina mampu merebut pangsa pasar dan produk ganggang ini cukup digemari.
Spirulina adalah sejenis alga atau ganggang biru-hijau yang banyak ditemukan di danau-danau dan kolam terutama yang kaya akan garam. Ganggang ini telah dikonsumsi sejak ribuah tahun oleh bangsa Meksiko (Aztec dan Maya), Afrika dan Asia. Spirulina dipercaya merupakan protein komplit karena lebih dari setengahnya terdiri dari asam-asam amino--blok bangunan protein. Tumbuhan air yang yang kaya akan vitamin B komplek, beta-karoten, vitamin E, carotenoids, mangan, seng, tembaga, besi, selenium, gamma linolenic acid (suatu asam lemak esensial). Ganggang spirulina ini juga terbukti mampu menstimulasi sistem kekebalan, memiliki efek antivirus dan antikanker.
Dinding sel micro algae ini berupa mukopolisakarida yang sangat lembek, tipis dan tingkat kecernaannya mencapai 95,10%, membuat ia sangat cocok bagi astronot yang perlu daya tahan tinggi.
Menariknya, spirulina telah digunakan di Rusia untuk merawat korban-korban, khususnya anak-anak, kecelakaan nuklir di Chernobyl. Pada anak-anak ini, yang sungsum tulangnya telah rusak akibar terpapar radiasi, spirulina tampaknya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.
Ganggang berbentuk spiral ini merupakan bagian dari 1.500 spesies tumbuhan air mikroskopik. Di antaranya adalah Spirulina major, S. pricept, S. sustilissima, S. Cutra, S. caldria, S. spirulinoides. Namun spesies yang biasa dikonsumsi manusia adalah jenis Spirulina maxima dan Spirulina platensis.
Tumbuhan ini juga bisa dibudidaya di dalam wadah atau akuarium di dalam maupun di luar ruangan, khususnya untuk dipanen menjadi suplemen makanan. Untuk suplemen makanan, spirulina tersedia dalam bentuk serbuk, serpihan, kapsul, atau tablet, dengan kemasan menarik serta beragam merk dagang yang memenuhi pasaran.
Tidak ada efek samping yang pernah dilaporkan dengan mengonsumsi spirulina. Namun demikian, karena spirulina bisa mengakumulasi logam-logam berat dari air yang tercemar, maka konsumsi spirulina dari kawasan tersebut dapat meningkatkan kandungan tembaga, air raksa, dan kadmium dalam tubuh.
1001 Manfaat Spirulina
SUPLEMEN MAKANAN - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan spirulina menjadi makanan ideal untuk konsumsi manusia, begitu juga FDA (Food & Drugs Authority) dari Amerika Serikat mengizinkan spirulina untuk dijual sebagai suplemen makanan alamiah. Di Jepang dan AS, para eksekutif bisnis memanfaatkan tablet-tablet spirulina dalam memerangi stres. Sementara para atlet dan pelari mengonsumsi spirulina untuk mendapatkan energi secara cepat.
KESEHATAN & OBAT - meringankan diabetes, mengendalikan kolesterol, penambah vitamin A, mengatasi kekurangan gizi, membantu penderita kanker dalam menjalani kemoterapi, formulasi dengan produk alamiah lain sebagai suplemen kesehatan, mampu memperbaiki kerusakan liver, terapi luka bakar, pencangkokan kulit, mengontrol kegemukan, dan laktasi untuk ibu menyusui.
EKSTRAKSI - Beta-karoten untuk keperluan obat dan laboratorium, C-phycocyanin untuk pewarna makanan, kosmetik dsb. Chlorophyll untuk zat pewarna, asam amino esensial untuk mikrobiologi dan proses kimia. PERIKANAN - Pakan khusus untuk ikan hias, memperkaya warna pada ikan koki dan koi, formulasi dengan pakan yang ada untuk menambah vitamin, pakan berprotein tinggi untuk ikan konsumsi (air tawar), juga pakan spesial untuk peternakan udang.
ENTOMOLOGY & SERICULTURE - Pakan untuk meningkatkan produksi murbei sebagai makanan ulat sutra, pakan khusus dalam pemeliharaan berbagai serangga untuk penelitian.
KOSMETIK- spirulina cocok untuk lotion jerawat, facial, minyak rambut, shampoo, mineral untuk mandi, pembersih kulit, dan pasta gigi. (DS/Sumber: NRDC)***
10 Juli 2008
Stroberi Israel "Digantung" di Udara

Luput dari perhatian, Israel negeri kecil yang lebih dari setengahnya berupa gurun pasir, merupakan negara produsen sekaligus eksportir stroberi yang patut diperhitungkan dengan produksinya yang terus meningkat, sehingga tidak heran bila beberapa petani stroberi di Indonesia mengenal salah satu varietasnya yaitu stroberi Israel, di samping varietas Selandia Baru, Australia dan Yates.
Stroberi merupakan tanaman herba famili Rosaceae, yang secara luas dikonsumsi di seluruh dunia. Bunga dari genus Fragaria ini bersifat biseksual dan mayoritas penyerbukannya dilakukan sendiri. Fragaria vesca ini tumbuh baik pada iklim dingin namun memerlukan cukup cahaya matahari.
Para petani di negara-negara Eropa telah mengadopsi berbagai metode "memaksa tumbuh" stroberinya selama musim dingin untuk meningkatkan harga pasar. Di Belanda dan Belgia, stroberi ditanam di dalam greenhouse menggunakan kantong-kantong dan pot yang diisi substrat berbasis peat. Stroberi juga "dipaksa" untuk tumbuh di lorong-lorong (tunnel) berbahan polyethylene seperti budidaya yang dilakukan di Spanyol, Italia, Prancis, Inggris dan Jerman.
Sementara di Israel dan sebagian daerah otoritas Palestina, stroberi tumbuh sebagai tanaman tahunan, dari September hingga Mei. Di Israel, stroberi ditanam di bawah tunnel polyethylene dan greenhouse menggunakan parit PVC serta wadah-wadah styrofoam yang diisi media nontanah seperti campuran sabut kelapa dan perlit. Varietas yang biasa ditanaman adalah "douglas" dan "tufts". Juga varietas hasil silangan lokal seperti nurit, rachel, dorit, dan ofra.
Salah satu penemuan paling sukses dalam budidaya stroberi di Israel adalah dengan cara "menggantung", yakni menanam stroberi pada media-media yang digantung di udara dalam greenhouse. Inovasi ini diharapkan bisa mengubah cara lama bercocok tanam yang kerap menuai masalah. Penanaman stroberi sering bermasalah bila ditanam pada tanah berpasir, kerap tercemar jamur yang tumbuh di tanah berpasir. Stroberi juga memperoleh reputasi buruk karena penggunaan pestisida. Pasar ekspor stroberi Israel ke Eropa sering terganjal karena residu pestisida ini.
Gagasan mengangkat stroberi dari tanah dan menumbuhkannya pada media lepas (kotak-kotak sepanjang 30 meter digantung di udara di dalam greenhouse) datang dari ahli agronomi Dr. Menachem Dinar, yang hingga kini berperan sebagai direktur divisi pengembangan sayuran dan perlindungan tanaman Kementerian Pertanian Israel.
Terbatasnya lahan pertanian, memacu para ilmuwan Israel untuk "mencaplok" lahan-lahan gurun pasir sebagai lahan bercocok tanam, dengan mengembangkan dan memperkenalkan varietas-varietas tanaman yang cocok dengan kondisi wilayah gersang tersebut dan didukung oleh sistem pengairan yang hemat seperti sistem irigasi tetes. Hasilnya, kini lebih dari 40 persen lahan sayuran dan buah-buahan muncul di gurun Negev dan Arava, bahkan 90 persen ekspor melon dihasilkan dari gurun pasir Arava ini. Meningkatnya ekspor ke Eropa baru-baru ini dalam bentuk komoditas hortikultura, buah-buahan maupun tanaman hias dari lembah-lembah panas di gurun Israel, menjadikan Israel sebagai "greenhouse"nya Eropa.
"Pengendus" Stroberi Masak
Dukungan teknologi bagi pengembangan pertanian tengah gencar dilakukan di Israel. Baru-baru ini para peneliti di Israel telah mengembangkan alat "pengendus" elektronik untuk menentukan kematangan dan kualitas stroberi. Seperti diketahui, setiap buah menjelang matang akan sering mengeluarkan sejumlah senyawa aromatik. Alat pengendus ini akan menangkap dan "merasakan" senyawa volatil (mudah menguap) tersebut. Hebatnya, pengendus ini hanya butuh kurang dari satu detik untuk merespon. Alat semikonduktor ini bermanfaat dalam proses sortasi, atau sampel kontrol kualitas buah stroberi. (Dede Suhaya/dari berbagai sumber)***
Soal Pertanian, Bercerminlah pada Israel
INDONESIA dan Israel memang berbeda. Indonesia merupakan negara yang sangat luas, tidak sedikit lahan subur untuk pertanian. Namun teknologi sangat minim dukungannya pada pertanian, sehingga kemakmuran tak pernah dirasakan para petaninya. Di Israel malah sebaliknya, dengan lahan yang terbatas, sebagian besar padang pasir, tapi pertanian di sana didukung riset dan pengembangan yang serius. Dalam bidang pertanian, tak ada salahnya, Indonesia mencontoh negara Zionis ini.
Kelangkaan sumber air dan terbatasnya lahan bukanlah bencana bagi mereka, faktanya produksi pertanian di Israel terus tumbuh. Inilah fenomena yang cukup unik, hasil yang dicapai ini tak lain buah dari kerjasama yang "akrab" dan terus menerus di antara para peneliti, pekerja, petani serta layanan/industri yang berhubungan dengan pertanian.
Berkesinambungannya riset dan pengembangan yang berorientasi aplikasi telah dilakukan di negara yahudi ini sejak awal abad ini. Sektor pertanian saat ini seluruhnya hampir berbasis pada sains-teknologi, yang didukung agen-agen pemerintah, institusi akademis, industri dan badan-badan lainnya, mereka bekerjasama untuk mencari solusi suatu permasalahan
R&D (riset dan pengembangan) Israel telah mengembangkan teknologi-teknologi berbasis sains yang secara dramatis mampu meningkatkan jumlah dan mutu produk-produk negara. Kunci suksesnya terletak pada dua aliran informasi antara personel riset dan para petani.
Lewat jaringan layanan ekstensi (dan keterlibatan petani secara aktif dalam tahap R&D), masalah-masalah di lapangan dibawa langsung ke para peneliti untuk diambil pemecahannya, dan hasil-hasilnya secara cepat dikirimkan lagi ke lapangan untuk diujicoba, diadaptasikan dan kemudian diimplementasikan. (DS/sumber: Agrictech Israel Magazine)***
Berlangganan: Posting (Atom)
0 comments: on " "
Posting Komentar